Story of Linkin Park
Awal Mula Terbentuk Band
Di suatu desa terpencil di daerah Bogor, tinggallah seorang pria yang memiliki bakat seni tinggi. Dialah Jatmiko, yang merupakan keturunan dari Jawa dan Sunda. Tapi dalam kisahnya kali ini beliau pengen dipanggil dengan sebutan Mike aja katanya. Maklum demi jaga imej. Hehe.. Oh, well, kayaknya udah cukup perkenalannya, pokoknya yang pasti si Jatmi-, eh, si Mike teh orangnya asik, kreatip, dan inopatip. Contohnya aja pas kemaren ada pentas seni pas 17 Agustusan di daerahnya, dia ikut tampil dengan membawakan lagu qosidahan favoritnya, ‘Perdamaian’. Terus pernah juga pas dia lagi butuh duit, dia bawa gitar dari rumahnya dan langsung aja melesat pergi ke jalanan. Eh, pulang-pulang bawa duit lumayan banyak deh! Selidik punya selidik gitar itu ternyata dia pake, err, bukan dipake ngamen sih, tapi buat dijual. Kreatip kan dia? Ng, btw, katanya cukup perkenalannya, tapi malah cerita panjang lagi ya? Hihi.. So, daripada kelamaan, let the story begins..
Suatu pagi, Mike sedang berada di teras rumahnya sambil memainkan jenggot seupritnya, eh, memainkan gitar pinjaman dari temannya. Rupa-rupanya dirinya sedang mencoba menyanyikan lagu ciptaannya sendiri. Wah, pada belum tau yah? Si Mike ini kan emang punya cita-cita punya grup band yang terkenal seantero jagad dunia dan akhirat. Makanya dia doyan buat lagu sendiri. Lagu sendiri ciptaannya pun udah banyak sih, tinggal nyari anggota aja gitu lho. Tuh-tuh, si Mike mulai garuk-garuk kepalanya, itu tandanya dia udah menyelesaikan eksperimen dengan lagu barunya. Biasanya setelah kebiasaan itu, dia bakal muter-muter desa untuk mencari inspirasi (walaupun sebagian besar inspirasinya datang saat dia sedang B-A-B.. Hihi) dan jika beruntung mendapatkan anggota band pertamanya.
Mike berjalan menyusuri desa yang saat itu sedang panas-panasnya, sampai tiba-tiba dia melihat kerumunan di salah satu rumah. Langsung saja tanpa menunda rasa penasarannya, Mike mendatangi rumah itu dan mendapati seorang pemuda seumurannya sedang mengulek bumbu kacang di atas cobek, pantas saja orang-orang kumpul di rumah ini. Karena selain untuk membeli pecel atau gado-gado di situ, juga karena si pemuda tersebut mengulek dengan suatu ritme yang pas, sehingga nadanya mungkin pas untuk dipakai untuk ‘Ajep-ajep’! This is it.. Ini dia! Mike tersenyum. Akhirnya dia menemukan calon member band pertamanya. Tak perlu berapa lama baginya untuk mengajak Johan alias Joe untuk bergabung, karena Joe pun ternyata memiliki cita-cita yang sama dengan Mike. Dan sudah diputuskan, Joe memegang alat musik turn table, tapi karena masih belum ada modal, dia baru dibeliin Hape mainan yang bakal bunyi macem-macem tiap dipencet salah satu angkanya.
Hari demi hari mereka lalui dengan latihan, walaupun pastinya ga begitu sukses juga karena masih banyak posisi yang kurang, drummer, gitaris, bassis, dan vokalis (Mike sendiri lebih milih jadi rapper-nya)! Beruntung sekali Mike selalu tak kehilangan ide, karena keesokan harinya dia mengadakan audisi untuk mengisi sisa posisi yang kosong itu. Tak banyak peserta yang datang memenuhi panggilan audisi, yang hadir hanya 4 orang. Alhasil, tanpa audisi mereka pun lolos masuk ke dalam band Mike.
Mereka adalah Ro’uf dengan nama beken Rob yang mengisi posisi drummer, perlu diketahui, aslinya dia itu pemukul rebana lho di pengajian yang sama dengan Mike, tapi berhubung dia ada bakat pukul memukul, jadilah dengan mudah dia belajar maen drum juga. Anggota berikutnya adalah Brad atau nama panjangnya Bradja Musti, dia ini megang alat musik gitar. Ah, ga aneh juga sih kenapa dia kepilih, wong pas audisi itu sebenernya dia ga niatan datang untuk gabung band kok, melainkan buat nagih gitar kepunyaannya yang dipinjem ama Mike, tapi karena Mike ingin balas budi, diajaklah si Brad itu. Berikutnya ada Dapit (beneran ini lho nama yang ketulis di akte kelahirannya!) yang kepengen banget dipanggil dengan nama Dave, yang jadi pemain bassis di band ini. Mike memang tak salah pilh, pasalnya si Dave inilah yang suka membuat alat musik bass betot buat waria-waria yang ngamen. Hihihi.. Yang terakhir dan terpenting, sang vokalis yang diisi oleh Cepi Sutrisna yang disingkat jadi Chester. Kabarnya sih suaranya memang paling merdu di daerah Mike. Gimana nggak? Dia jadi pemenang lomba sinden se-kelurahan lho! Padahal dia satu-satunya peserta cowok.
Mike benar-benar senang. Setidaknya cita-citanya untuk membuat band telah tercapai, tinggal ngebuat band ini terkenal aja. Dan sebuah band yang siap untuk terkenal harus mempunyai nama. Diputuskanlah bahwa band mereka akan diberi nama: Taman Lengkeng. Kediaman mereka emang terkenal dengan perkebunan lengkengnya sih. Btw, nama Taman Lengkeng juga ga bertahan lama sih, karena setelah mereka go international dengan single mereka ‘In the End’ yang berduet dengan Nining Meida ‘Es Lilin’, namanya berubah menjadi Linkin Park (harusnya Taman Lengkeng ditranslet jadi Lengkeng Park, tapi karena ejaan Inggris agak susah ngeja huruf ‘Ng’ jadi diilangin deh huruf ‘G’ nya!). Well, sukses terus ya buat Mike dan kawan-kawan, semoga makin terkenal, dan jangan lupain kebudayaan sundanya. :D
THE END
Catatan Penulis: Fic ini dibuat hanya untuk iseng belaka, sekaligus rekuesan dari pecinta Mike Shinoda, Mr Silova :D Jadi buat para penggemar Linkin Park, jangan pada ngambek yah kalo misalkan di fic yang bergenre humor-parodi ini idola kalian jadi lebih keren daripada aselinya. Hehe.. *ditimpukin*
http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150321495631941