Thursday, July 11, 2019

Bayar Pajak Kendaraan Motor Tahunan Tanpa Antri



E-Samsat (sumber: Bapenda Jawa Barat)

Wahai para generasi milenial, bersyukurlah kalian karena bisa hidup di zaman yang serba mudah seperti sekarang ini. Mau jalan tanpa takut nyasar? Tinggal pesan ojek atau taksi online. Pengen beli barang tanpa keluar rumah? Bisa belanja di toko online. Laper tapi mager? Pesan food aja di aplikasi ojek online. Beli pulsa? Bayar tagihan air atau listrik? Tinggal bayar langsung di aplikasi e-commerce kekinian. Bayar pajak kendaraan bermotor? Ini juga untuk sekarang bisa dilakukan tanpa ribet dan ngantri lho, tentunya tanpa perlu bantuan calo nan mahal itu. Mau tau caranya? Lewat tulisan ini, bakal gw jembrengin tutorial pembayaran pajak tahunannya nih. Yuk, simak!

Awal bulan Juli jadi bulan yang bikin dompet gw galau, karena selain harus bayar tagihan kayak listrik, pulsa, keperluan belanja bulanan, di bulan ini pun gw harus bayar pajak motor tahunan juga. Hiks, banyak pengeluarannya dah *curcol*. Untungnya nih, berkat teknologi zaman now, semuanya bisa gw lakukan tanpa banyak usaha berarti (yang penting saldo tabungan ada untuk bayarnya. Hihi). Untuk listrik dan pulsa sih gw udah biasa bayar via salah satu aplikasi e-commerce yang warna ijo, karena gampang dan suka ada cashbacknya. Nah, untuk bayar pajak tahunan ini, gw juga jadi pengen nyoba untuk bayar online deh. Soalnya pemerintah Jawa Barat udah ngebuat inovasi yang dinamakan e-Samsat guna mempermudah kita buat bayar gitu lho.

Sebetulnya ada beberapa cara untuk bayar pajak motor via e-Samsat ini, bisa lewat aplikasi resminya yang bernama Sambara, bisa juga via website Bapenda Jawa Barat di bagian Info PKB, atau via e-commerce si ijo (Tokopedia) atau si merah (Bukalapak). Berhubung pas kemarenan itu gw bayar lewat si merah, jadi tutorial pembayarannya pun gw jelasin sesuai yang gw alami ya *iya aja deh*.

Terus tahapan apa aja yang mesti kalian lakukan? Cekidot:

1.       Pastikan kalian udah punya aplikasi si merah di Handphone kalian, dan jangan lupa login di akun kalian.
2.       Lihat di bagian Menu Favorit, klik lainnya, pilih e-Samsat (PKB) Jabar.
3.       Setelah itu masukkan nomor rangka yang tertulis di STNK kalian dan masukkan NIK dari KTP sang pemilik kendaraan.
4.       Tunggu beberapa detik sampai info kendaraan dan jumlah pajak yang harus dibayar mucul. Oh iya, untuk pembayaran via si merah dikenakan biaya admin sebesar Rp 5.000. Jadi nanti jumlah tagihannya itu total dari pajak dan biaya admin itu.
5.       Klik proses atau lanjutkan ke pembayaran, pilih metode pembayaran sesuai yang kalian kehendaki, masukkan kode voucher kalau ada, lalu tekan lanjut atau bayar.
6.       Silakan bayar tagihan kalian. Jika sudah dibayar, maka bukti pembayaran akan masuk ke e-mail kalian.
7.       Download bukti pembayaran (bentuk file dalam .PDF), lalu print atau cetak.
8.       Datangi outlet Samsat atau Polsek yang terdaftar (bisa dicek di bl.id/daftarpolsek) untuk pengesahan SNTK.
9.       Langsung datangi loket pengesahan untuk Samsat di BTM Bogor sih ada di loket 4 (tanpa antri coy!). Tunjukkan  STNK asli, KTP asli pemilik kendaraan, serta bukti pembayaran yang telah dicetak. Oh iya, untuk plat B daerah Depok, Cinere, dan Bekasi diwajibkan untuk menunjukkan BPKB asli juga.
10.   Tunggu petugas mengecek dan mencetak kertas pengesahan STNK yang baru. Kelar deh.

Tuh, gak ribet kan? Hmm, mungkin kalau dilihat dari tulisan terlihat ribet dan terlalu banyak langkah-langkahnya. Tapi pas udah dipraktekkan sendiri mah dijamin kerasa gampang dan simpel. Asli pas masuk ke Samsat tuh gak pake waktu lama kayak dulu kala. Jadinya buat yang gak punya waktu luang yang banyak jadi bisa lebih enak deh. Dan yang pasti bebas dari calo! So, buat yang pajak tahunannya udah mau habis tenggat waktunya, cobain cara baru ini yuk!

Tuesday, July 2, 2019

Syukur


#30harimenulis2019_hari_30
338 kata

Tidak terasa, akhirnya tiba juga di postingan terakhir dari tantangan 30 hari menulis di tahun 2019 ini. Di hari terakhir ini tantangannya adalah menulis mengenai arti dari bersyukur atau hidup dengan penuh syukur bagi kita. Syukur memang sebuah hal yang sering kali kita lupakan ketika mendapatkan sebuah kenikmatan atau sebuah musibah. Karena seringnya kita hanya melihat ke atas saja, sehingga setiap hal yang kita terima selalu berasa kurang atau setiap musibah yang kita terima selalu dianggap hal paling buruk yang kita terima. Padahal jika kita melihat yang di bawah kita, mata kita akan semakin terbuka dan mau tak mau rasa syukur pun otomatis akan terucap dari mulut kita.

Benar sekali, seharusnya kita sadar bahwa di balik kenikmatan yang kita terima ini, yang mungkin berasa tidak seberapa, bagi yang lain malah merupakan hal yang sangat mereka idam-idamkan, tetapi tidak bisa mereka gapai. Contohnya, ketika orang tua hanya sanggup membelikan gawai terbaru untuk kita yang berharga murah, biasanya kita malah komplain bahwa seharusnya kita mendapatkan spesifikasi yang lebih dari itu. Bukannya malah berterima kasih kepada mereka. Karena bisa saja mereka benar-benar menyisihkan uang untuk keperluan sehari-hari hanya demi memenuhi keinginan kita. Belum lagi, kita harus melihat anak lain yang mungkin malah tidak dibelikan gawai oleh orang tua mereka karena benar-benar tidak mampu. Sehingga bukannya mengeluh seharusnya kita harus senantiasa berterima kasih atas setiap rezeki yang telah Dia limpahkan (lewat orang tua kita atau yang lain) untuk kita.

Contoh lain, saat kita mendapatkan sebuah musibah, entah itu kecelakaan di jalan raya atau di tempat kerja, mulut ini entah mengapa malah lebih sering mengutuk dibanding mengucap syukur. Padahal seharusnya kita harus merasa beruntung karena luka yang kita peroleh tidak separah orang lain yang mengalami hal serupa. Bukan berarti kita membanding-bandingkan nasib, tetapi kita harus senantiasa mengambil hal positif di setiap kejadian. Barangkali kejadian itu awal terjadinya memang karena kelalaian atau ulah kita sendiri.

Terakhir sebagai penutup, saya pun mengucap syukur karena bisa menyelesaikan tantangan 30 hari menulis di tahun 2019 ini. Semoga di lain kesempatan saya masih bisa mengikuti kegiatan serupa. Aamiin.

Monday, July 1, 2019

Curcol: Running Man episode 458 batal tayang


#30harimenulis2019_hari_29
381 kata

Berbeda dengan orang lain yang benci atau malah gak suka kalo tiba-tiba weekend abis dan ujug-ujug udah hari Senin aja, gw malah kebalikannya. Hari Senin malah merupakan hari yang ditunggu-tunggu banget sama gw, tepatnya hari Senin jam 2 siang.

Kenapa coba hayo? Tentu aja karena pada jam itu episode Running Man terbaru dengan subtitle Indonesia baru mengudara di negeri kita tercinta ini. Tapi gak melulu tepat jam 2 juga sih, karena terkadang episode ini rilis lebih cepat atau bahkan lebih lambat dari jam yang ditentuin. Kalo lebih cepet ya Alhamdulillah, kalo lebih lambat malah jadi bisa bikin kepala jadi mumet, saking gak sabar nungguin *lebay*.

Sebenernya acara Running Man ini tayang di negara asalnya setiap hari Minggu jam 6.25 waktu setempat lho. Dan link streaming tanpa subtitle udah rilis dari layanan VIU sejak jam 10 malam WIB di hari yang sama juga. Tapi gak seru atuh ya nonton acara dengan bahasa Korea tapi kitanya gak ngerti apa yang diomongin. Apalagi episode Running Man di tahun belakangan ini game-nya lebih sering kuis-kuis tanya jawab gitu. Bete amat begitu liat para member ketawa sedangkan kita cengo gak ngerti. Hihihi..

Ngemeng-ngemeng, alesan kenapa gw nulis tentang Running Man di challenge 30 hari menulis hari ini tentang ‘Missing Thing’ adalah karena minggu ini episode Running Man batal tayang uy. Gara-gara acaranya digantiin ama acara berita yang ngeliput pertemuan bersejarah antara Presiden AS (Donald Trump), Presidon Korea Selatan (Moon Jae In), dan Pemimpin Korea Utara (Kimg Jong Un) di Zona Demiliterisasi. Sumpah bikin kzl, kzl, kzl. Tapi mau gimana lagi, bagi warga sana kayaknya hal itu lebih penting karena jarang terjadi. Cuman atuhlah kenapa ketemunya bukan di jam lain gitu, pas sahur atau pas acara RM udah tayang aja misalnya, biar gak bentrok. Huft.

Makanya gara-gara gak ada episode Running Man terbaru buat gw tonton, hari ini gw jadi gabut parah dah. Pokoknya kayak serasa ada yang hilang aja gitu dari rutinitas gw. Soalnya biasanya mah setelah si RM dengan subtitle Indonesia muncul, gw tuh langsung aja streaming dan siap untuk dihibur ama kelakuan koplak para membernya. Tapi mau gimana lagi, sabar aja lah ya nunggu minggu depan berikutnya. Lagipula acaranya cuma gak tayang minggu ini doang ‘kan, enggak buat selamanya *amit-amit*. Dan semoga minggu depan bisa dapet streamingnya lebih cepet dari waktu rilis normalnya. Amin!

Sunday, June 30, 2019

Cerpen: Bunuh Dia!


#30harimenulis2019_hari_28
437 kata


“Bunuh dia, cepat! Bunuh sekarang juga!” perintah pacarku dari dalam kamar kosannya.

“Tapi, sayang, aku tidak tega!” aku berkilah, kugelengkan kepalaku kuat-kuat. “Aku sungguh tidak bisa!”

“ Ini juga ‘kan gara-gara perbuatanmu, cepatlah tanggung jawab. Segera bunuh dia! Ini, gunakan ini!” titahnya lagi sambil menyodorkan sepatu merahnya yang berhak tinggi dan lancip. “Aku sudah tak tahan lagi dengan penderitaan ini. Cepat lakukan!”

Dengan enggan, kuterima sepatu yang dia sodorkan dengan tangan kananku. Sedangkan  tangan kiriku  kugunakan untuk mencengkeram bahunya. “Diam, jangan bergerak, kalau tidak aku tak akan bisa tepat sasaran!”

Tubuh pacarku seketika mematung, keringatnya terlihat bercucuran dari keningnya, dia sudah tidak sabar menungguku untuk melakukan aksi keji yang kubenci ini. Kuangkat tangan kananku yang memegang sepatu tinggi-tinggi, “Satu, dua, ...”

“Kyaa!”

Belum saja aku memukulkan sepatu itu, tubuhnya malah meronta-ronta hebat sehingga cengkeraman tanganku lepas darinya.

“Aduh, sepertinya aku merasakan gerakan kakinya di perutku, seperti sedang menendang-nendang!” wajah cantiknya terlihat panik dan kesal, kedua tangannya memukul-mukul perutnya. “Kamu sih, sudah kubilang ‘kan untuk selalu buang di luar, jangan malah di dalam!”

“Ya, maaf. Namanya juga khilaf! Lain kali tidak akan kulakukan lagi deh, janji,” sesalku.

“Sudah, sudah, aku tak mau mendengarkan ocehanmu itu sekarang, karena yang lebih penting, kamu harus bunuh makhluk ini! Nih, aku sudah memegang perutku, kujamin dia akan tidak akan bergerak lagi, sehingga kau bebas melaksanakan misimu.”

Aduh, harus bagaimana ini? Pikiran dalam kepalaku berkecamuk. Apa yang harus kulakukan? Membunuh adalah salah satu hal yang paling tidak bisa kulakukan olehku, dan mungkin tidak bisa dilakukan juga oleh sebagian besar orang. Apalagi yang akan jadi korbannya itu makhluk tidak berdosa yang sebetulnya memiliki hak hidup seperti yang lain juga.

“Deni! Beyb!” teriakannya menyadarkan lamunanku. “Buruan ih, bunuh sekarang!”

“Aduh, Lina sayang, aku beneran tidak bisa melakukannya. Sungguh tidak tega. Bagaimana kalau kamu saja yang melakukannya?”

“Huh, dasar laki-laki tidak bertanggung jawab!” Lina makin kesal. “Padahal ini semua gara-gara kamu tidak mengeluarkan bekas kopimu dari dalam kamar, makanya banyak kecoa mengerubunginya sampai serangga itu terbang dan hinggap di tubuhku! Aku ‘kan jijik.”

“Sekali lagi maaf ya, say..” ucapku tulus. “Tapi sepertinya berkat kamu menggenggam erat kain baju di bagian perutmu itu, si kecoaknya sudah kepejret sampai mati. Fyuh, syukurlah aku tidak jadi mengotori tanganku dengan perbuatan keji itu. Kamu memang hebat, sayang!”

“Kyaaaa!” Lina yang baru sadar kalau kecoak yang menggerayangi tubuhnya sudah mati di tangannya langsung jejeritan. Tubuhnya langsung meronta-ronta sambil meloncat-loncat saking panik dan jijik. “Deni, awas ya! Pokoknya janji lain kali kalau ada sisa makanan atau minuman langsung buang ke luar! Terus, buruan belikan aku baju baru, untuk mengganti baju yang sudah terkena darah kecoak ini. Kyaa!”

“Hahaha, iya, iya, aku janji!”

Saturday, June 29, 2019

Fiksi: Curhat


Curhat

#30harimenulis2019_hari_27
533 kata

Kawan, lewat tulisan ini aku ingin menceritakan sekaligus mencurahkan apa yang ada di hati ini kepada kalian semua. Sebetulnya aku pun enggan untuk membuka rahasia ini kepada orang lain. Namun entah kenapa semakin kupendam semakin membuatku tak tahan untuk membeberkannya. Yeah, ini semua tentang kekuatan istimewaku yang telah dianugerahkan alam kepadaku. Asal kalian tahu, aku ini memiliki kekuatan untuk melihat garis jodoh setiap manusia di dunia.

Jadi di dalam penglihatanku ini, aku melihat sebuah tali yang melayang diantara tubuh kalian, dan tali itu hanya mengarah kepada jodoh kalian saja. Sehingga ketika aku melihat si A dan si B berjalan berduaan, aku dapat melihat tali itu tersambung di antara mereka atau malah mengarah ke tempat lainnya. Tentu saja, jika tersambung maka berjodoh, sedangkan jika mengarah ke tempat lain, berarti kebalikannya. Hebat, bukan?

Tadinya aku juga tidak percaya kalau tali yang kulihat dalam penglihatanku itu memang berfungsi untuk mengetahui jodoh tidaknya seseorang. Tetapi saat aku mengetesnya dengan melihat pasangan-pasangan artis yang sedang berpacaran dari TV yang kutonton dan menerawang garis jodoh mereka, aku akan tahu bagaimana akhir kisah cinta mereka nantinya. Contoh terbaru saat aku melihat Luni Mayang dengan Raino Perak, dari awal aku sudah melihat kalau tali jodoh mereka tidak tersambung, sudah bisa ditebak, ternyata hubungan mereka kandas di tengah jalan. Berbeda saat aku melihat Syahrani bersama Raino, talinya itu tersambung, dan mereka sukses naik jenjang ke pernikahan.

Akhirnya setelah aku yakin dengan kelebihanku itu, aku pun membuka biro jodoh yang sampai saat ini masih kukelola. Tak heran, berkat kekuatanku sudah banyak pelanggan yang telah sukses kujodohkan. Karena dari banyak kasus yang kutemui, ternyata tali jodoh mereka kebanyakan berada tak jauh dari si pelanggan itu sendiri. Makanya setiap kususuri dari ujung tali yang menempel ke hati mereka sampai ke ujung tali yang ada di jodohnya memakan waktu tak begitu lama. Yeah, semudah itu. Tak ayal, berkat kesuksesanku dalam dunia perjodohan ini, aku sampai terkenal di kalangan para jomblowan-jomblowati yang sedang mencari cinta, bahkan aku sampai punya julukan sebagai Jones Superhero.

OK, sekarang kalian ‘kan sudah tahu tentang kelebihan dari kekuatanku, sekarang saatnya aku menceritakan tentang kekurangannya. Nah, yang aku sebalkan dari kekuatanku ini adalah ternyata aku tidak bisa melihat tali jodohku sendiri. Sehingga dari dulu, aku belum pernah pacaran. Habis, setiap laki-laki yang dekat denganku tali jodohnya selalu menjauh sih. Akhirnya aku pun harus menolak niat mereka untuk mendekatiku.

Huft, padahal  aku merupakan anak perempuan satu-satunya dari keluargaku dan usiaku juga hampir menginjak 30 tahunan. Orang tuaku pun mulai menanyakan kapan aku akan mengajak calonku ke rumah. Mereka sudah tidak tahan untuk segera meminang cucu, katanya.

Lalu apa yang harus kulakukan ya? Apa aku harus mendaftar juga ke biro jodoh? Tapi jika aku dijodohkan dengan yang tali jodohnya tidak tersambung denganku bagaimana? Apa aku harus tetap mencoba berhubungan serius dengan mereka atau aku harus tetap percaya dengan penglihatanku?

Makanya lewat postingan curhat di kolom majalah Supernatural ini, aku memohon solusinya kepada para pembaca sekalian. Jika ada yang dapat membantu, bisa menghubungi aku lewat e-mail yang tertera di akhir artikel ini ya.

NB: Aku hanya membaca e-mail yang benar-benar memberikan solusi, bukan malah menanyakan jodohnya juga. Kalau untuk menanyakan itu silakan buka website biro jodohku di www.jonesmencaricinta.com

Sekian

Dari:
Nama dirahasiakan
Alamat dirahasiakan
Email: putriprincess.cute@gmail.com