Heri Punten, Ron Weasley, dan Hermione sedang bersantai di Ruang Rekreasi Gryffindor ketika prefek mereka, Percy Weasley, menempelkan kertas di papan pengumuman yang ada di ruangan itu. Ron yang berada paling dekat dengan papan pengumuman pun membaca kalimat demi kalimat yang tertulis di kertas, “Kepada seluruh siswa-siswi Hogwarts, sehubungan dengan Pesta Perayaan Hari Halloween yang akan datang, maka Kami menghimbau agar setiap siswa-siswi mulai mempersiapkan kostum untuk pesta tersebut. Di pesta kali ini seluruh murid beserta guru akan melakukan pawai ke Desa Hogsmeade, sebelum akhirnya kembali ke Aula Besar Hogwarts. Tertanda Prof. McGonagall!”
“Perayaan Halloween? Wah, asik euuy!” pekik Heri semangat. Wajar saja, baru pertama kali ini dia bisa ikut meramaikan Hari Halloween, soalnya ketika berumur satu sampai sepuluh tahun Heri tinggal di Bogor, Indonesia sih! Pas umur sebelas tahun, baru deh dia pindah ke Inggris, ikut dengan ibunya yang jadi TKI. Dan datanglah surat undangan masuk sekolah Hogwarts, makanya jangan heran ketika tahu kalau Heri adalah satu-satunya murid Hogwarts yang muslim.
“Kau sepertinya senang sekali, emangnya udah kepikiran mau pake kostum apa?”
“Belum sih, Ron!” jawab Heri simpel. “Tapi yang pasti bukan hantu-hantuan soalnya itu mah terlalu mainstream buat Heri!”
“Yaah,” Hermione malah keliatan
kecewa.
“Ada apa, Hermione?” tanya Ron.
“Padahal aku ngarep Heri bakal menggunakan kostum hantu dari negara asalnya,
karena dari buku yang aku baca, hantu-hantu dari Indonesia itu serem-serem! Ada
pocong, kuntilanak, kalong wewe, sundel bolong, genderuwo, dan lain-lain!”
“Wiih, dari namanya aja udah
kedengeran serem tuh,” ujar Ron. “Ya udah,
Heri, pake aja kostum dari salah satu
hantu itu! Pasti nyeremin!”
“Masalahnya, Hermione, Ron ...” Heri mencoba berkilah “aku akan tetap kasep dan keren bahkan dengan memakai kostum semenyeramkan
mungkin, sehingga bukannya takut, orang-orang yang melihat malah tambah ngefans. Hehehe..”
Ron langsung menoyor Heri sambil
berkata, “Yee, narsisnya kumat!”
diikuti gumaman Heri, “Aduh, jangan ditoyor atuh,
udah difitrah nih!”
“Terus kalau bukan pake kostum
hantu-hantu itu, kau mau pake kostum apa? Mana sekarang bentuknya pawai pula,
padahal setahuku tahun-tahun kemarin Pesta Halloween hanya di Hogwarts doang.” tanya Hermione kepada Heri.
Tapi bukannya menjawab, Heri
malah tersenyum seperti baru
mendapat ide, setelah itu dia keluar dari Ruang Rekreasi. Hermione
memandang Ron, Ron yang tidak punya clue
apa-apa soal rencana Heri hanya mengangkat bahunya.
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-
“Punteeun...” ucap Heri sambil mengetuk pintu Pondok Hagrid.
Terdengar langkah berat dari
dalam pondok, tak lama pintu pun terbuka, “Oh, Heri, ayo masuk.. Sendirian aja
nih? Hermione dan Ron kemana?”
“Mereka sedang di Ruang Rekreasi
Gryffindor,” Heri langsung menjawab.
“Jadi ada urusan apa kau datang
ke sini sendirian, eh?” tanya Hagrid, membaca ekspresi Heri yang seperti ingin
mengutarakan sesuatu.
“Ngg, Hagrid, di Hutan terlarang
ini teh ada pohon bambunya nggak yah?”
“Pohon bambu? Untuk apa?”
“Untuk keperluan pesta kostum
Halloween nanti sih..” kata Heri jujur. “Jadi ada nggak?”
Hagrid tercenung, jenggot
berantakannya dibelai-belai, “Hmm, setahuku sih di daratan Eropa mah ga ada pohon bambu yang tumbuh, tapi sepertinya
di Knockturn Alley banyak yang menjualnya –entah untuk keperluan apa. Kalau kau perlu banget mungkin nanti
aku bisa mencarikannya untukmu....”
“Wiih, perlu pisan atuh. Tolong dicariin yah, yang batangnya gede, setengah meteran cukup lah.. Hehe..”
“OK, nanti aku cari ke sana. Emang mau bikin kostum apa sih?”
“Euh, ada deh, pokonya mah nuhun
yaaah..” ucap Heri berterima kasih seraya memeluk Hagrid.
“Sami-sami,” balas Hagrid yang ternyata mulai sedikit demi sedikit
ketularan Nyunda dari Heri.
-=-=-=-=-=-=-=-=-==-=-=-
H-1 Pesta Halloween
Waktu makan siang tiba, Heri
beserta dua cs nya sedang berada di Aula Besar untuk menyantap hidangan yang
ada. Menu makan siang kali ini adalah nasi goreng pete ditemani jus jeruk, beuh, dijamin maknyus lah sehabis makan itu. Lagi-lagi, tak usah heran dengan
menu Hogwarts yang Indonesia banget ya, masalahnya Profesor Dumbledore memang
tertarik dengan makanan-makanan itu setelah dulu dia pernah berkunjung ke rumah
Heri dan memakan masakan buatan ibunya. Alhasil peri rumah Hogwarts pun disuruh
beliau untuk meminta resep-resep masakan itu pada ibu Heri, dan jadilah
sekarang menu Hogwarts kayak gitu. Tadi pagi aja menu sarapannya tuh tambleg
tarigu (adonan terigu digoreng) yang dicocol gula, mungkin nanti malam menunya
bakakak hayam plus sambel goang.
OK, kembali ke Heri yang baru
saja menghabiskan makanannya. Matanya sedang celingukan ke semua sudut Aula
Besar, membuat Hermione dan Ron yang ada di sebelahnya heran.
“Ada apa, Heri? Lagi nyari apa?”
tanya Ron.
“Harusnya udah sampe sekarang nih,” gumam Heri.
”Oh, kau pasti sedang menunggu
kiriman burung hantu, kan?” tebak Hermione. “Dan pasti untuk keperluan pesta
Halloween besok!”
“Eta pisan, Hermione!”
“Seriusan deh, memangnya kau itu
jadinya mau pake kostum apa sih?” Ron lagi yang bertanya.
“Ada deh, liat aja besok yah..” Mendengar
jawaban Heri yang sok main rahasia-rahasiaan, Ron dan Hermione langsung
cemberut.
Wuuussh, kepakan sayap burung pun
terdengar di Aula Besar. Terlihat Hedwik (iya pake ‘k’) burung hantu berbulu putih salju milik Heri
terbang mengitari Aula yang kemudian mendarat tepat di piring Heri yang sudah
bersih dengan membawa paket berbentuk bulat yang kira-kira berdiameter 30 cm.
Bibir Heri pun membentuk senyuman, dia keluarkan catatan dari sakunya, kemudian
dia bubuhkan ceklis di daftar kebutuhan untuk pesta Halloween bertuliskan
‘kiriman ibu’. Hermione mengintip sedikit, dia melihat dua tulisan diatasnya,
ada ‘kostum’ dan ‘dari Hagrid’, dua-duanya juga telah terceklis, dan Hermione
masih tak punya petunjuk soal kostum apa yang akan dipakai sahabatnya itu
besok.
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
Hari-H
Rombongan Guru dan Staff Hogwarts
memimpin barisan untuk pawai ke Hogsmeade di Pesta Halloween Hogwarts tahun
ini. Ada Prof Sprout yang memakai kostum ala jamur kuping, ada Hagrid yang
berdandan seperti Ogre yang membawa pentungan besar, Prof Trelawney pun tak
kalah heboh, dia berdandan ala Myrtle Merana (memakai seragam Hogwarts, dengan
rambut dikepang dua!), Prof Flitwick berdandan seperti Goblin di Gringgotts
(Ngga heran!). Terus ada Prof McGonagall
yang beranimagus menjadi kucing lalu didandani seperti unicorn mini, Prof
Dumbledore pun bergaya seperti Merlin yang berjubah serba ungu dengan tongkat
panjang yang ujungnya bercahaya ungu juga, dan tak lupa ada Prof Snape yang berdandan
seperti Count Dracula sang legenda Vampir. Eh tapi ralat deh, kayaknya Prof
Snape ngga jadi siapa-siapa alias
dandanannya emang kayak gitu dari sananya. Hehe....
Selanjutnya, rombongan Gryffindor
dipimpin oleh Prefek dan Ketua Muridnya berada di barisan berikutnya. Pastinya
kostum anak Gryffindor pun gak mau kalah dari guru-gurunya, sebut saja Seamus
yang memakai kostum manusia serigala, err, sebenernya dia cuma memakai pakaian
biasa ditambah ekor plus moncong ala serigala doang sih. Ada lagi Neville,
saking cintanya dengan pelajaran Herbologi, dia pun berdandan seperti tanaman
Mandrake. Jadinya di sepanjang pawai demi mengkhayati perannya, Neville juga
ikut merengek-rengek seperti suara Mandrake. Sedangkan Ron, dia berdandan
seperti ‘Scare Crow’ alias orang-orangan sawah, simpel sih kenapa dia memilih
jadi itu, soalnya nyari baju bekas yang robek-robek itu gampang dan murah!
Hihi. Hermione? Gagal mensugesti Heri untuk berdandan seperti hantu Indonesia,
malah dia sendiri yang mempraktekkannya. Yeah, Hermione sekarang memakai kostum
Sundel Bolong! Rambut panjang berantakan, gaun putih dengan bercak-bercak
darah, serta lubang di punggungnya, riasan make-up nya pun serem banget. Heri
yang ngeliat aja langsung merasa merinding. Bahkan sesekali Heri membaca ayat
kursi untuk mengusir rasa takutnya.
Kalau Heri memakai kostum apa
dong? Ternyata Heri memakai pakaian gamis putih dengan obor bambu yang terbang
di dekatnya –inilah alasan kenapa dia menyuruh Hagrid mencari bambu-, sedangkan
tangannya memegang rebana kiriman ibunya yang biasa dipakai untuk Qasidahan.
Tentu saja, Hermione, Ron, dan beberapa temannya dari Gryffindor menanyakan
Heri soal alasan Heri memilih kostum itu, dan Heri pasti menjawab, “Inget soal
pawai, aku jadi inget sama pawai obor di kampung setiap malam tahun baru
Hijriah 1 Muharram, apalagi Halloween sekarang teh emang deketan tanggalnya ama
1 Muharram, jadi deuh sembari pawai Halloween ini, aku juga sekalian pawai
obor. Hehe..”
“Perhatian sebentar, kali ini akan kami umumkan pemenang untuk kostum
Halloween terbaik tahun ini,” ujar Prof McGonagall sambil mengarahkan tongkat
sihir ke lehernya untuk memperkeras suara setelah mereka sudah ada di
Aula Besar Hogwarts.
“Penilaian kostum Halloween tidak dinilai dari keseraman atau detail saja, tetapi
keorisinilan dari kostum itu! Adapun juri-jurinya –yang diam-diam memberikan
nilai- adalah Prof Sprout yang berdandan a la jamur kuping, lalu ada Prof Snape
yang berdandan ala drakula, uh oh, sori ternyata dia jadi dirinya sendiri, dan
aku tadi berkeliling sebagai animagus kucing yang didandani sehingga mirip
unicorn mini..”
Seluruh aula besar tiba-tiba bergemuruh,
kebanyakan dari mereka tidak menyangka kalau para profesor sambil pawai
ternyata memberikan penilaian.
Tapi tentu saja mereka pun tak menyangka kalau Prof Snape ikutan menjadi
jurinya, termasuk Heri, Ron, dan Hermione.. Heri jadi terinspirasi, mungkin
nanti kalau dia ketemu Boggart dan Boggart itu berwujud Snape, akan dia ubah
Boggart Snape itu agar berdandan ala Ivan Gunawan. ‘Eh, tapi ini kan Halloween
ya bukan pesta kostum lainnya, mungkin Prof Snape terpilih jadi juri karena mungkin hanya dia yang
tahu siapa murid yang seseram dirinya ya.. Hehe..’ pikir Heri.
“OK, daripada berlama-lama dan semakin membuat
kalian penasaran ... Ketiga murid yang memenangkan Lomba Kostum
Halloween tahun ini adalah…” Prof McGonagall diam sejenak, “Selamat kepada Miss
Tease dari Hufflepuff yang memakai kostum Medusa, Mr Malfoy dari
Slytherin yang memakai kostum naga, serta Mr Punten dari Gryffindooor yang memakai kostum.. itu!!” Mungkin saking
orisinilnya kostum Heri sehingga Prof McGonagall tidak tahu sebutan kostumnya.
“Ketiga pemenang silakan maju ke
depan untuk menerima hadiah berupa labu besar hasil dari kebun Hagrid, lalu ada
voucher Honeydukes senilai 50 Galleon!” kata Prof McGonagall lagi. “Dan setelah
serah terima hadiah, mari kita dengarkan paduan suara dari para hantu Hogwarts,
selamat menyaksikan!”
Heri merasa senang sekali dengan
perayaan Halloween ini, walaupun rada merasa bersalah juga sih soalnya dia pake
main rahasia-rahasiaan segala ke Ron dan Hermione soal kostumnya. Tapi lumayan
kan ternyata kostumnya beneran bisa bikin mereka berdua ‘surprais’, bahkan
kostumnya juga bisa menang! Heri sendiri jadi kangen dengan kampung halamannya,
apa pawai obornya tetep rame yah tanpa dirinya? Dan, yah, mudah-mudahan nanti
mah Heri yang bakal mengajak teman-temannya di Hogwarts untuk pawai di
kampungnya. Heri juga berdoa semoga di tahun baru ini, amalan Heri bisa lebih
banyak daripada di tahun sebelumnya! Selamat merayakan Halloween dan Selamat
Tahun Baru Hijriah!
PARANTOS PERMIOS
-------------
NB:
- Agak telat momen untuk rilis FF ini sih,
harusnya diantara tanggal 31 Oktober sampe 4 November kemaren, tapi lebih baik
telat daripada ga sama sekali kan? Hehe
- Agak Nepotisme gak sih ama hasil pemenang kostum
Halloween? Wakakaka
- Ini karya gw pertama yang rilis setelah terakhir
bikin FF di tahun 2011 kalo ga salah, makanya jangan heran kalau ada banyak
kekurangan, kudu banyak belajar lagi nih. Hiks..
- Last but not least, trims buat Shireishou aka
mas Bayu yang udah jadi Beta Reader fic ini.
Link FFN: https://www.fanfiction.net/s/4821906/5/Heri-Punten-Series
No comments:
Post a Comment