#30harimenulis #30harimenulis2018 #harike27
Tema: Budaya
Katanya orang Indonesia itu baik
hati...
Nyatanya banyak banget yang hobi
ngebully, nyinyir, dan negative thinking terhadap sesama.
Terutama buat mereka yang hobi bermain medsos. Tiap ada postingan yang salah
sedikit saja meskipun berpotensi hoax, netizen
kita pasti beramai-ramai untuk komen dengan kata-kata ngejudge dan selalu merasa paling benar. Mereka juga senantiasa gak
rela kalau udah ngeliat orang lain bahagia, ga sedikit yang nyinyir dengan
komen ‘dasar tukang pamer’ dan lainnya. Belum lagi jika bahas masalah politik,
makin pusing pala barbie deh. Pokoknya Maha Benar Netizen dan segala komennya.
Katanya juga orang Indonesia itu
ramah...
Tapi kok sekarang makin jarang kedengeran
ucapan ‘terima kasih’ dari mulut mereka setelah kita membantu. Bukannya pamrih,
tapi hal semacam terima kasih ini sebetulnya sangat simpel dan gak sampai ngerugiin materi kan kalau diucapkan? Sebagai
contoh di kendaraan umum seperti kereta api, ketika ada seseorang yang
memberikan tempat duduk, seharusnya kita jangan lupa ucapkan terima kasih atau
minimal ngasih senyuman hangat kepada beliau. Soalnya yang pegal dan capek
setelah pulang kerja kan bukan kita aja, barangkali dia lebih capek tapi tetap
mengalah. As simple as that, gak
keluar duit, gak habisin stamina, cukup ucapkan ‘terima kasih’, dan beliau
pasti merasa bersyukur sudah memberikan kursinya kepada kita.
Terus, katanya orang Indonesia
itu suka kebersihan...
Faktanya di lapangan, kita bisa
lihat sampah berserakan dimana-mana. Di Sungai, jalan raya, trotoar, taman,
bahkan laut! Kemana slogan ‘Kebersihan merupakan sebagian dari iman’-nya? Sebetulnya
mereka pasti sudah tahu efek apa yang ditimbulkan oleh kebiasaan buang sampah
sembarangan itu. Makanya gak heran di masa sekarang banjir bukan hanya melanda Jakarta
saja, tapi juga ke kota-kota lain yang biasanya bebas banjir. Apa susahnya sih
membuang sampah ke tempat sampah yang terkadang cuma berjarak sekitar 5 meteran
dari tempat kita berdiri? Kalaupun kita sedang naik kendaraan, bisa gak sih nyimpen
sampah itu sementara hingga nemuin tempat sampah? Harusnya sih bisa, tapi apa
daya, buang sampah sembarangan sudah kadung jadi budaya buruk yang dipelihara.
Terakhir, katanya orang Indonesia
itu berjiwa pemberani...
Tapi kenapa untuk mengakui
kesalahan dan mengucapkan maaf itu sangat sulit untuk dilakukan? Entah karena
ego atau rasa malu yang dirasakan, ucapan itu begitu terasa begitu berat untuk
keluar dari mulut. Contoh paling simpel di masa kini sih, ketika ada orang yang
menyebarkan suatu artikel berita, dan ada yang memberi tahu bahwa itu berita
palsu atau hoax, orang itu bukannya berterima kasih telah diingatkan dan
meminta maaf karena telah salah menyebarkan berita tanpa mengecek, malah marah
dan berkata kalau dia hanya mengingatkan. Please
atuh ya, memangnya kalau ngomong maaf tuh bakal menurunkan derajat kita ya? Padahal
sama kayak ucapan terima kasih, hal ini tuh gak pake stamina serta usaha yang
banyak. Dan malahan, orang bisa jadi lebih segan kepada kita setelah
mengucapkannya.
Akhir kata, semoga ke depannya
orang Indonesia benar-benar bisa menghilangkan semua kebiasaan buruk di atas.
Sehingga akan berefek baik di masa depan. Yuk ah, mulai dari diri sendiri dulu
aja. Karena sesuai firman Allah di salah satu ayat al-Qur’an (QS 13: 11), “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum,
kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka.”
#508kata
No comments:
Post a Comment