Showing posts with label review film. Show all posts
Showing posts with label review film. Show all posts

Wednesday, November 11, 2020

Review Film: Rendang of Death

 

Vidsee X NAD Review Film: Rendang of Death

Ketika Rendang Jadi Rebutan

Rendang of Death

 

Siapa sih yang tak kenal dengan makanan khas Padang bernama rendang ini? Bumbunya yang kental dan pedas ini tak jarang menjadi incaran semua orang tatkala pergi ke restoran Padang. Sepertinya hal itu pulalah yang menginspirasi sineas film yang digawangi oleh Muhammad Andri Abdi untuk membuat film bertajuk Rendang of Death.

 

Film ini sendiri menceritakan tentang sebuah restoran Padang yang sedang ramai oleh para pengunjung di istirahat jam makan siang. Hingga akhirnya ada seseorang yang memesan rendang yang ternyata merupakan porsi terakhir dan satu-satunya kala itu. Dari sinilah mulai terjadi keributan di antara para pelanggan restoran untuk memperebutkan rendang tersebut. Sampai segala cara dilakukan baik dengan tangan kosong atau dengan senjata, bahkan sampai menggunakan hal klenik.

 

Jujur, menyaksikan Rendang of Death ini tuh benar-benar membuat mix-feeling banget. Di satu sisi, kita terhibur dengan menyaksikan keributan yang ditampilkan di layar. Sedangkan di sisi lain, kita juga dibuat miris dengan kelakuan orang-orang yang bisa barbar dan menghalalkan segala cara hanya untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Untungnya, film ini dibuat dengan animasi 2D dan dibuat selebay, sekocak, dan sekomikal mungkin, sehingga kita masih dapat tertawa lepas melihat kelakuan dari karakter-karakter yang ada.

 

Bicara soal teknologi animasi 2D yang dipakai film ini sudah lumayan oke lho! Meskipun masih sedikit kaku, tetapi segala kesadisan dan aksi yang ada cukup membuat kita berdecak kagum. Belum lagi gerakan mulut yang sudah sama dengan apa yang diucapkan oleh dubber-nya. Sudah mantap gitu lho.

 

Salah satu kekurangan film ini mungkin dari durasi yang terlalu singkat, dan ada sebuah petuah yang terlalu tekstual. Mungkin jika pesannya dibuat tersirat, bisa jadi lebih makjleb.

 

Yah, secara keseluruhan film ini begitu menghibur dan dapat menghadirkan komedi satir dari kelakuan orang-orang di kehidupan nyata. Eit, tetapi hati-hati lho, film ini juga mempunyai efek samping yang tak bisa kita remehkan, yaitu dapat membuat kita yang menonton jadi ingin memakan rendang juga. Hehe.

 

Skor: 3,5 dari 5 bintang

NB: Film pendek ini dapat ditonton di website Viddsee. Untuk yang tidak kuat dengan konten sadis, lebih baik hindari film ini. ;-)

Friday, June 21, 2019

Short Review: Film Rilisan Januari – Juni 2019


Short Review: Film Rilisan Januari – Juni 2019

#30HariMenulis_Hari_19
2068 kata

Agak sedih sih setelah gw liat postingan blog gw yang bahas review film, ternyata review terakhir itu ditulis sekitaran Agustus 2018. Yang dibahas saat itu tuh ada film MI:6, Si Doel, Wiro Sableng, sama Sebelum Iblis Menjemput. Itu pun digabungin jadi short review dalam satu postingan pula. Haha.. Emang sih, setelahnya gw lebih sering review film di status Facebook doang, tanpa nulis di blog. Habisan kalo di blog jarang ada diskusi sih *alesan padahal emang kemalesan doang*.

So, untuk menebus hutang review gw selama ini, mari simak bahasan film rilisan dari awal tahun 2019 sampe sekarang.. Capcuus, cyiin!

·         Keluarga Cemara

Sebagai salah satu generasi yang hidup di tahun 90an dimana sinetron masih banyak berkualitas bagus, gw mesti nonton film ini dong. Yep, film ini diangkat dari sinetron yang tayang pada saat itu. Hanya bedanya kalo di film tuh ceritanya kayak prekuel dari sinetronnya, tapi dengan seting zaman kekinian. Untuk generasi old, harusnya tahu dong karakter-karakter film Keluarga Cemara ini yang terdiri dari Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Nah, karena ini prekuel, karakter Agilnya belum lahir deh.

Terus hasilnya gimana? Jelas aja masih sama berkualitas kayak sinetronnya dong. Dengan setingnya yang dibuat kekinian juga gak ngubah tone cerita, ceritanya masih bisa ngalir dengan enak. Karakter Abah yang berusaha ngadepin kesusahan dan berusaha berjuang untuk keluarganya tuh makjleb banget, Emak yang tetep setia nemenin Abah serta senantiasa sabar dalam mengurusi anaknya juga bikin hati jadi hangat cuy, Euis sebagai anak pertama yang berusaha mengerti keadaan keluarganya yang lagi susah juga keliatan kuat di luar meski dalam hatinya mungkin ingin berontak, dan terakhir karakter Ara yang meskipun polos tapi selentingan pertanyaan-pertanyaannya bikin keluarga lainnya makin kuat untuk menghadapi segala kesederhanaan mereka.

Pokoknya keseluruhan film apik untuk ngebuka tahun 2019 dan saking sukanya gw ama film ini, sampe gw bikin fanfic cerita parodinya lho! *ngiklan*

·         How to Train Your Dragon: The Hidden World

Dari film pertamanya, film animasi ini gak pernah ngecewain deh. Sampai di instalment ketiganya ini juga tetep seru lho. Di film ini ngisahin tentang Hiccup yang kini sudah jadi raja di kerajaan Vikingnya. Sebagai raja, dirinya ingin menciptakan negeri impian yang aman bagi para Viking dan naga peliharaan mereka. Tapi ternyata itu gak gampang, apalagi dengan adanya gangguan dari pemburu naga yang kini sedang mengincar naga nightfury milik Hiccup, Toothless, serta naga lainnya.

Seperti gw bilang di atas, film ini emang tetep ciamik dan gak ngecewain. Malahan karena ini dibuat sebagai penutup seriesnya, endingnya jadi penutup yang sangat indah dan mengharukan euy. Kalo waktu itu gw gak nonton ramean, mungkin gw udah mewek di dalem studio tuh. Untungnya gw bisa jaim. Haha.. Overall, recommended movie!

·         Terlalu Tampan

Pada tahu gak, bray, kalo film ini tuh sebenernya diangkat dari series komik Webtoon lho! Hmm, gw sendiri aja tahu lho, meskipun belum pernah baca komiknya *somse*. Tapi, yang bikin gw tertarik nonton ini pada saat itu bukan karena diangkat dari komiknya itu, melainkan karena trailernya yang jayus, absurd, dan selera humornya yang kayaknya gw banget gitu lah. Coba film mana lagi yang karakter tokohnya kayak di film ini, ada Mas Kulin, Mas Okis, Bu Suk, Pak Archewe, dll.

And yes, pas gw nonton film ini ternyata ekspektasi gw terpenuhi lho. Humor absurd, lebay, dan koplak sukses bikin gw dan penonton lain ngakak pol ketika di dalem studio. Tapi tenang, jalinan cerita film ini juga tetep OK lho, tentang pencarian jati diri si Mas Kulin yang baru aja ngadepin dunia luar dan nemuin apa artinya keluarga, persahabatan, dan cinta. Cuit-cuiiit.. Saking sukanya gw ama film ini, gw nonton ampe dua kali dong. Lagian pas nonton kedua mah tiketnya gratisan hadiah kuis sih. *malah dibongkar*

·         Dilan 1991

Siapa sih yang gak penasaran ama kisah lanjutan dari film Dilan 1990 ini? Jujur aja, gw yang suka ama penggarapan film pertama, langsung gak pake mikir buat beli tiket film lanjutannya ini. Soal kisahnya emang tetap berkutat di Dilan dan Milea, dan ngisahin soal perjalanan mereka saat pacaran. Berbagai rayuan maut dari Dilan juga tetep keluar di film ini, meski kebanyakan jatuhnya jadi kurang, mungkin karena udah pada ada di trailer sih ya.

Berhubung ini bukan film terakhir, ending filmnya dibuat gantung lagi dah. Yang pasti masih penasaran ama cerita akhirnya kayak gimana sih. Hmm, apa baca novelnya dulu aja ya? Lagian novelnya udah punya tapi belum dibaca jugak. *plaak*

Secara keseluruhan film yang masih layak tonton. Meski kualitasnya harus gw akui rada kurang dibanding film pertama, tapi sangat sayang kalo dilewatkan.

·         Captain Marvel

Inget gak adegan end credit scene Avengers Infinity War saat Nick Fury ngirim pesan pager yang nampilin suatu logo? Gw inget banget, tapi gw gak ngeuh kalo itu apaan. Herannya beberapa penonton malah bersorak riuh pas ngeliat itu, usut punya usut itu tuh logonya si Captain Marvel, guys! Yeah, film Captain Marvel emang digadang-gadang jadi next film di Marvel Cinematic Universe (MCU) sebelum film puncak Avengers: Endgame. Makanya pas filmnya muncul, langsung dah cus ke bioskop.

Filmnya sendiri lebih merupakan prekuel tentang siapa sosok Captain Marvel a.k.a Carol Danvers ini, dan kenapa selama ini dia gak bantuin para Avengers dalam ngelindungin bumi tercinta. Gw yang bukan fans komik akhirnya merasa terhibur dengan film perkenalan dengan sang kapten ini. Dan di akhir film, lagi-lagi harus dibuat penasaran dengan jalinan kisah MCU selanjutnya.

·         Shazam!

Agak dibuat penasaran sama film superhero yang diangkat dari komik DC ini karena tone-nya dibuat fun, beda dengan film-film DC sebelumnya yang selalu dark. Lagian sosok heroinnya emang nyeleneh sih. Siapa yang nyangka atuh kalo anak sekolah bisa berubah jadi sosok dewasa yang punya kekuatan super kayak bisa nembakin petir, kuat terhadap peluru, dan bisa terbang! Kisahnya sendiri lumayan asyik sih, tentang arti kekeluargaan gitu. Jokesnya juga banyak. Tapi entah kenapa, enggak masuk ke sanubari gw.

Yep, filmnya tuh menurut gw agak kurang dan rada garing gitu. Tapi ketolong sedikit twist di akhir sih. Hingga filmnya gak jelek-jelek pisan di mata gw. Btw, jangan ngatain gw sebagai antek Marvel ya gara-gara komen kayak gini. Gw tuh suka banget genre superhero, bahkan BvS yang kata orang jelek itu juga gw suka. *bela diri dikit takut dibully XD*

·         Avengers: Endgame

Wuhuuu, film paling ditunggu dari keseluruhan MCU phase 3 ini akhirnya berhasil gw tonton. Segala pertanyaan dan rasa penasaran dari akhir film Avengers: Infinity War pun terjawab di sini. Sumprit dah, gw super duper suka ama film ini. Dengan durasi sekitar 3 jam, harusnya bisa bikin bosen dong, tapi untungnya Russo Brothers selaku sutradara sukses meramu kisahnya jadi enjoyable. Dijamin buat penonton yang udah ngikutin MCU dari film pertamanya, bakalan kehipnotis sama tampilan di layar. Hingga akhirnya battle di di akhir bikin darah makin berdesir saking merindingnya. Keren dan epik tenan poko’e!

Terus, saking cintanya kita sama tokoh-tokoh di MCU ini, pas ada tokoh yang harus tewas kok kayak kehilangan beneran gitu ya. Hingga gak berasa deh air mata ikutan ngalir. Eh, gw tahan juga sih, jadinya nyesek pisan di dada deh. Hiks.. Oh iya, gw nonton film ini 3x di bioskop lho saking sukanya!

·         Pokemon Detective Pikachu

Sempet rada pesimis begitu ngeliat trailer dimana si Pikachu jadi bisa ngemeng, udah gitu pengisi suaranya itu Ryan Reynold pula. Jadi kayak Pikachu rasa Deadpool dah. Tapi akhirnya pas filmnya rilis tetep ditonton juga. Lebih ke efek penasaran ama dunia Pokemonnya sih.

Ternyata pas udah nonton, malah kehibur banget ama si Pikachu rasa Deadpoolnya (di ending dijelasin kok kenapa dia bisa ngemeng). Udah gitu suka banget ama penampakan dunia Pokemonnya. Terus bisa liat penampakan Pokemon-pokemon juga merupakan suatu hiburan tersendiri. Ceritanya sih sebenernya simpel. Bagian detektif-detektifannya juga dijamin gak akan bikin anak kecil yang nonton jadi mumet. Dan buat yang dewasa juga gak gitu kacangan lah eksekusinya. Overall, OK movie. Akhirnya ada film yang diangkat dari game yang gak gagal. Hoho..

·         John Wick 3: Chapter 3 – Parabellum

Seperti biasa, ending gantung dari film sebelumnya bikin gw jadi harus nonton film ini. Belum lagi aktor laga Indonesia favorit gw, Kang Yayan Ruhian dan Cecep A. Rahman ikut andil di film ini juga. Alhasil, tanpa kudu mikir, tiket pun langsung gw booking. Eit, tapi biar greget, gw pun nontonnya ama salah satu pemainnya juga dong. Yep, waktu itu gw dan komunitas Perantau nonton bareng sama kang Yayan Ruhian di salah satu bioskop di kota Jakarta. Greget gak tuh!

Hmm, tenang aja, soal penilaian terhadap filmnya mah tetep bakalan seobjektip (pake ‘p’) mungkin kok. Yang pasti, filmnya emang keren abis! Full aksi dari jedar-jedor tetembakan, kejar-kejaran pake mobil, motor, kuda, terus lempar-lemparan pisau, pukul-pukulan, tendang-tendangan, semuanya komplit-plit! Keanu Reeves selaku pemeran utama tetep se-bad ass penampilan dia di film sebelumnya dah pokoknya. Soal scene kang Yayan dan kang Cecep? Ternyata gak receh-receh amat lho. Cukup banyak scenenya, bahkan ada scene dengan dialog bahasa Indonesianya. Mantep ‘kan?

Kesimpulannya, film ini memang cocok buat penyuka film aksi, penyuka babang Keanu Reeves, pengikut film John Wick sebelumnya, dan penyuka binatang! *IYKWIM*

·         Godzilla II: King of the Monsters

Trailernya yang rada-rada misterius tapi keren ini bikin gw ngerasa filmnya sangat cocok ditonton di layar lebar. Apalagi film pertamanya yang meskipun rada drama, tapi gw cukup suka juga. So, pas filmnya rilis, hari pertama itu langsung gw beli tiketnya deh! Terus hasilnya gimana?

Yes, karena ekspektasi gw memang adegan gelut para kaiju alias monster raksasa, jadinya semuanya terpenuhi deh. Lupain karakter manusianya yang memang diliatin supaya cerita bisa ngalir *jahat*. Pokoknya bakbikbuk antar para monster itu sungguh luar binasa.

·         Si Doel the Movie 2

Duh, si Doel ini ya, udah tuir masih aja bimbang milih pasangan antara Sarah atau Zaenab. Tapi entah kenapa, gw yang ngikutin sinetronnya zaman dulu itu tetep aja dibikin greget ama filmnya. Film pertamanya sendiri cukup sukses ngedeliver kisah dimana si Doel untuk pertama kalinya ketemu ama anak kandungnya. Nah, di yang kedua ini, konfilknya rada upgrade nih, dimana si Doel yang udah ketemu Sarah dan anaknya ngerasa bimbang untuk tetep nyerein Sarah atau tetep setia dengan Zaenab yang statusnya hanya nikah siri aja sama dia. Zaenab yang tahu kalo Doel udah ketemu ama cemceman lainnya itu pun mulai ngerasa gundah gulana sampe mikir apa harus memperjuangkan hubungannya atau ngalah.

Arrgh.. Pokoknya biarpun kisahnya sinetron atau FTV bange, film kedua ini tetep sukses bikin kita gregetan kayak film pertamanya. Mana udah gitu endingnya dibuat gantung lagi. Terus film ketiganya mungkin kudu nunggu satu tahun lagi. Uh, kzl, kzl, kzl. Tapi biarpun gitu, pasti tetep nonton lah nanti. Oh iya, meski ini drama cinta-cintaan, tetep banyak scene ngakak kok, siapa lagi kalo bukan Bang Mandra yang jadi biang kekocakannya! Hoho..

·         Hit and Run

Pas pertama liat trailernya tuh, kayak ‘Duh, annoying banget dan gak lucu banget sih!’. Tapi, emang dont judge a movie by the trailer-nya doang sih. Karena pas udah ditonton mah, segala hal annoyingnya itu malah keliatan masuk akal alias sesuai karakter. Dan ternyata lumayan lucu juga.

Meskipun gw rasa filmnya rada telat panas. Jadinya joke di awal-awal itu belum makjleb dan kurang lucu. Nah, pas dari pertengahan sampe akhir baru deh kocak dan bikin ngakak. Salut buat bang Joe Taslim, Tatjana Saphira, Jefri Nichol, dan Chandra Liow yang udah nampilin kemistri yang sip. Btw, biarpun scenenya didominasi ama komedi, bagian aksinya gak digarap secara remeh lho. Koreografi aksinya tetep gokil dan keren tudemaks, apalagi pas ngelawan antagonis utama yang diperanin kang Yayan Ruhian. Semoga ke depannya makin banyak film Indonesia bergenre komedi aksi yang kayak gini dah. Amin!

·         Rumah Merah Putih

Alenia Pictures, salah satu PH yang selalu garap film yang berbau nasionalis dan hasilnya gak kacangan. Makanya pas  gw nonton trailer film Rumah Merah Putih dan tahu ini diproduksi oleh Alenia Pictures, hasrat ini pun mau gak mau tergoda untuk nonton filmnya di bioskop.

Hasilnya, lagi-lagi gw mau dibuat mewek ama filmnya. Haha. Tapi dibanding film rilisan PH ini sebelumnya, menurut gw kok rada kurang gitu. Terutama di bagian editingnya. Kalo masalah akting, tetep pada juara lah. Pevita Pearce juga gw ngerasa di sini merupakan penampilan akting terbaiknya. Terus aktor-aktor bocah pendatang barunya pun bagus-bagus pula aktingnya. Tapi sayang, kalo kata gw mah tayang filmnya kecepetan. Coba kalo tayang di bulan Agustus, pasti lebih apik dan makjleb deh. Yuk ah buruan ditonton di bioskop, soalnya gw yakin film kayak ginian tuh gak akan bertahan lama bertahan di layar lebar. Huhu..

Yak, udah segitu dulu aja ya, short review film versi gw-nya. Semoga ke depannya gw gak males lagi bikin long review per film. Kalo pun tetep males, semoga bisa direkap kayak gini dah ya. Hahaha.. Sampai jumpa di postingan berikutnya! *wink*

Wednesday, September 26, 2018

Short Review: Film Agustus 2018 (MI:6, Si Doel, SIM, Wiro Sableng)

Film yang ditonton di bulan Agustus 2018


Sebelumnya gw sempat bahas tentang film yang rilis di bulan Agustus dan film yang bakal gw tonton di bulan itu, nah, untuk kali ini gw bakalan kasih short review tentang film-film yang telah gw saksikan di bulan kelahiran orang-orang bernama Agus tersebut. Curcol dulu ah, niatnya mah kan gw teh cuma mau nonton 2 film aja, eh, ga taunya malah jadi 4 film. Sebenernya bisa nambah jumlah nontonnya lagi seandainya gw ga bisa nahan hasrat dan seandainya keuangan mencukupi. Tapi emang film yang rilis di bulan Agustus pada menggoda selera sih. Beberapa yang gw sesalin ga nonton tuh kayak Brother of the Year film Thailand keluaran GDH, ada juga Detective Conan the Movie yang terbaru, terus film Sultan Agung yang pas gw mau nonton udah keburu turun layar.

Alesan lainnya gw jadi banyak nonton itu karena gw manfaatin promo dari salah satu aplikasi pembelian tiket online yang bernama tix id. Tiga dari film yang gw tonton manfaatin promo buy 1 get 1, sedangkan yang satu lagi promo diskon 73% pas tanggal 17 Agustus, ajib banget yak. Makanya lumayan bisa ngirit lah. Eh, btw gw ga diendorse ama aplikasi ini ya, gw mah cuma nginfoin aja supaya kalian juga jadi kalap nonton kayak gw gara-gara promo aplikasinya. Hahaha..

Yowis lah, sekarang mari kita masuk ke pembahasan inti aja,  kita repiu satu persatu filmnya...


Mission: Impossible - Fallout
Poster Mission: Impossible - Fallout

Sebenernya di jaman kiwari mah udah banyak film bertema agen-agen kayak gini, tapi entah kenapa franchise ini merupakan salah satu yang bisa bertahan dan tetap rutin merilis sekuel-sekuelnya. Tapi emang sih selain karena faktor Tom Cruise sebagai aktor utama, kelebihan Mission Impossible dibanding film lain tentu aja di kualitas filmnya yang bisa terjaga, bahkan selalu melebihi film-film sebelumnya, tak terkecuali untuk film Mission: Impossible - Fallout ini.

Filmnya tetep menawarkan aksi mendebarkan, dari yang tembak-tembakan, kejar-kejaran mobil/motor, kejar-kejaran helikopter, atau sekedar baku hantam doang. Hebatnya, kesemua adegan itu bisa ditampilin dengan asyik. Apalagi di film terbaru ini dari jajaran cast ketambahan sang pemeran Superman, Henry Cavill yang dijamin bikin ciwi-ciwi yang nonton pada meleleh liat ototnya yang gede-gede. Wekeke.. Oh iya, salut juga deh buat Tom Cruise yang jalanin semua aksinya tanpa stuntman. Gokil pisan lah!

Kesimpulan: Sangat cocok buat penyuka film aksi dan spionase. Semoga kalo ada film berikutnya bisa tetep keren atau malah lebih keren lagi. Amin.

Skor: 8/10 bintang.


Si Doel the Movie

Poster Si Doel the Movie

Salah satu alesan nonton ini pastinya karena faktor nostalgia dan penasaran ama lanjutan kisah dari seriesnya yang dulu tayang di salah satu stasiun tv kita. Pas nonton sih ga muluk-muluk hasilnya bakal sebagus seriesnya sih (ya iyalah medianya aja beda), tapi ternyata setelah nonton malah tetep bagus. Salut pisan lah ama aktor ama aktrisnya yang biarpun udah lama banget gapnya, di film terbaru ini mereka tetep in character. Karakter yang diperanin mereka masih sama kayak dulu kala. Si Doel tetep serius dan lebih mainin mimik muka, Bang Mandra yang petakilan tapi selalu memecah tawa, Atun yang selalu digodain bang Mandra, Zaenab yang tetep manis, Sarah yang masih cool, dan yang paling salut, maknyak yang meskipun lagi sakit masih bisa nampilin sisi keibuan yang juarak. Untuk cast barunya juga ternyata ga ngecewain, ada anaknya Atun yang sama-sama endut, terus ada si Dul yang merindukan sosok ayahnya.

Ceritanya pun enak lah, ngalir gitu aja. Ga njelimet. Pun ga perlu dipake twist-twist-an. Tapi tetep makjleb. Malah di salah satu scene, mata gw teh sempet berkaca-kaca karena kepengaruh ama dramanya (Mungkin kalo nonton sendiri di rumah mah udah mewek. Haha). Kekurangan film ini cuma di durasi yang kependekan. Cius, gara-gara itu jadinya bikin endingnya gantung lagi deh. Tapi biarpun gitu, kalo ada sekuel pasti bakalan gw jabanin buat nonton lagi.

Kesimpulan: Film yang pas buat para penggemar si Doel series dulu. Buat generasi kekinian juga ok lah karena ceritanya emang selalu down to earth dan bisa diterima semua kalangan.

Skor: 7,5/10 bintang.


Sebelum Iblis Menjemput

Poster Sebelum Iblis Menjemput

Sebelum nonton film ini, sempet galau dulu dong. Apa pasal? Tentunya karena bingung mau nonton film horor yang mana, soalnya kan di waktu yang sama ada film Kafir: Bersekutu dengan Setan juga. Baca review dari yang udah nonton malah makin bingung, karena ada yang bilang film Sebelum Iblis Menjemput lebih bagus, dan ada yang bilang sebaliknya. Huft. Tapi syukurlah, setelah Shalat Istikharah *lebay* gw pun milih film horor buatan om Timo ini. Menurut gw filmnya OK lah, meskipun ada beberapa scene yang memang ga logis dan bisa dibilang plot hole, tapi overall gw enjoy juga nontonnya. Horornya pun lumayan dapet. Jump scare-nya juga ga murahan.

Soal akting, gw suka ama penampilan om Ray Sahetapy as Lesmana dan Karina as istrinya, terus ada tanteh Ruth yang jadi dukun. Akting mereka yang paling ok lah di film ini. Sedangkan untuk jajaran muda-mudinya kayak Neng Chelsea Islan, Pevita Pearce dan lainnya masih bisa meranin dengan baik juga. Meskipun di beberapa scene kadang malah agak kurang.

Kesimpulan: Pokoknya sebagai film horor, tugas film ini untuk nakut-nakutin cukup berhasil. Meskipun kalo mau dibandingin ama film Pengabdi Setan-nya Jokan, film ini sedikit ada di bawahnya. Sangat cocok ditonton bareng temen-temen se-geng.

Skor: 7/10 bintang.

 
Wiro Sableng 212

Poster Wiro Sableng 212

Film ini nih yang paling niat banget mau gw tonton di bulan Agustus. Soalnya gw kan termasuk generasi 90an yang sempet ngikutin tv seriesnya dulu. Jadinya penasaran pisan deh ama film terbarunya. Alhasil pas ada presale tiketnya, gw pun ga ragu buat beli (yang pasti karena promonya juga menggiurkan. Wakaka).

Sempet ragu ama kualitas CGI film ini karena di teaser pertamanya tuh kayak belum beres gitu, mirip kayak sinetron laga yang ada naga-naganya, tapi pas kemaren nonton ternyata malah CGI dan Sinematografinya keren pisan. Ada glitch-glitch dikit mah wajar lah ya, tapi secara keseluruhan ajib lah.

Ceritanya sendiri emang khas film kolosal, soal pendekar putih lawan pendekar hitam ditambah dengan cerita perebutan takhta. Kesemuanya enak banget diikutin lah. Tapi yang paling gw suka tentunya scene awal dimana kita diperkenalkan pertama kali dengan karakter Wiro Sableng yang merupakan murid dari Sinto Gendeng. Apalagi kemistri murid sableng dan guru gendeng itu nyatu banget. Banyak scene kocaknya lah tiap scene mereka. Wekeke... Tiap karakter-karakter yang muncul juga ternyata sangat menarik. Hanya saja ga semuanya dapet screentime yang cukup, kesannya jadi kayak karakter numpang lewat doang.  Sayang pisan lah.

Kalo soal akting, hampir semuanya berakting dengan bagus. Vino sukses meranin karakter Wiro yang emang sableng, ada pula Anggini yang diperanin Sherina yang mimiknya selalu serius, Fariz sebagai Bujang Lapuk Tapak Sakti pun jalanin perannya dengan luwes, kang Yayan Ruhian juga berhasil meranin Mahesa Birawa yang jadi main villain di sini. Sisanya pun ok-ok pisan lah.

Tapi sayang, untuk bagian aksinya malah digarap dengan kurang ok. Gw yakin sih koreografi buatan kang Yayan dan kang Cecep mah udah bagus, tapi angle kamera pas nangkep adegan laganya malah kurang pisan. Jadinya setiap adegan aksi tuh seringnya teh di-zoom mulu, atuh gimana bisa nikmatin koreonya ya? Huft, semoga di film selanjutnya bisa diperbaiki ya.. :D

Kesimpulan: Biarpun filmnya itu berseting kerajaan, tapi jangan takut, karena filmnya tetep asyik buat diikutin buat generasi kekinian. Bahasa yang dipake juga ga pake bahasa yang kaku kok. Dan meskipun masih ada kekurangan, film ini masih recommended. Ditunggu buat sekuel berikutnya..

Skor: 7,5/10 bintang.


Friday, July 20, 2018

Preview: Film di Agustus 2018 (30 Hari Menulis: Hari ke-26)


#30harimenulis #30harimenulis2018 #harike26

Film di Agustus 2018


Setelah digempur ama film-film summer atau film liburan di bulan Juli, bulan berikutnya bioskop kita bakal lebih didominasi oleh film-film drama dan horor. Untuk film Indonesia sendiri, terhitung ada tiga film drama (Si Doel the Movie, Cinta sama dengan Cindolo Na Tape, dan Kasinem is Coming), empat film horor (Kafir, Gentayangan, Sesat, dan Sebelum Iblis Menjemput), serta satu genre aksi (Wiro Sableng). Sedangkan untuk film luar ada Christoper Robin, Meg, dan Slender Man.

Kalo kalian sering baca blog gw, mungkin kalian bakalan sadar kalo gw ini tipe yang pemilih banget untuk nonton film di bioskop. Bukan karena gw tipe yang tukang pilih-pilih genre, tapi lebih ke budjet nonton. Dalam sebulan itu palingan juga maksimal gw nonton itu cuma dua film aja. Kayak bulan kemaren itu yang ditonton hanya Ant Man and the Wasp sama Koki-koki Cilik.

Terus buat bulan sekarang, kira-kira film apa ya yang bakalan gw tonton di layar lebar? Ada beberapa inceran sih, dan sialnya ada film rilisan di akhir Juli juga yang masuk (aku menunjukmu Mission Impossible: Fallout).

*Pura-pura mikir keras*

Hmm, film pertama yang bakalan ditonton sih kayaknya film Wiro Sableng. Entahlah ya, dari awal film ini syuting, gw udah excited pisan. Soalnya gw teh termasuk generasi 90an yang dulu sempet nonton sinetron Wiro Sableng ini, yang tayang seminggu sekali di salah satu tivi swasta. Belum lagi cast-castnya juga cukup keren. Ada Vino G Bastian, Sherina, Kang Yayan Ruhian, Marsha Timothy, dll. Terus pas keluar slentingan promo-promo kayak poster per karakter juga kok kerasa keren banget gitu ya. Meskipun sempet agak drop juga sih begitu teaser trailernya muncul dimana cgi-nya terlihat masih mentah. Tapi sekali lagi gw tetep nungguin filmnya. Dan berharap official trailer yang katanya bentar lagi bakalan muncul bisa bikin hype gw untuk nonton naik lagi. Btw, official posternya baru rilis hari ini lho! Yuhuu..

Untuk film kedua yang bakal ditonton masih bingung nih. Ada beberapa kandidat yang bisa jadi pilihan, kayak Si Doel the Movie, Sebelum Iblis Menjemput, dan seperti tadi gw bilang, Mission Impossible: Fallout.

Tertarik nonton si Doel karena ini tuh bakalan jadi ending dari sinetron yang dulu sempet tayang juga di tahun 90an juga. Sedihnya, castnya pasti bakal banyak yang ilang, soalnya beberapa pemerannya udah meninggal. Tapi hebatnya hampir semua cast yang masih hidup, bakalan hadir lagi. Terus pas trailernya rilis juga, kesemuanya terlihat masih in character lho! Padahal kan jarak dari sinetron ama film yang bakal dirilis ini lumayan jauh ya. Ajib lah. Oh iya, kira-kira endingnya tuh si Doel bakal lebih milih Sarah atau Jaenab ya? *tuh kan makin penasaran*

Film kandidat berikutnya ada Sebelum Iblis Menjemput. Tertarik ama ini selain karena faktor pemain ada Chelsea Islan dan Pevita Pearce, juga karena disutradari oleh Timo Tjahyanto yang dulu sempet bikin Rumah Dara dan Killer bareng brothernya Kimo Stamboel (Headshot sengaja ga disebut, karena kurang suka *eh, tapi ini disebut juga ya*). Trailernya sih masih so-so. Makanya nanti bakalan nunggu review dari yang lain dulu deh buat mutusin nonton enggaknya. Hehe..

Film terakhir ada Mission Impossible: Fallout. Kayaknya ga perlu dijelasin agak detail ya soal alesan kenapa pengen nonton film ini. Soalnya kan film yang diperanin oleh Tom Cruise dari dulu ini kan selalu bisa muasin penikmat sinema, terutama buat para penggemar film aksi spionase. Terus juga kan untuk seri terbarunya ini di jajaran cast ketambahan Henry Cavill yang gara-gara perannya di sini, si Superman di Justice League kudu rela pake cgi di bagian wajah karena pas syuting ga boleh cukuran kumis. Aya-aya wae nya. Hihi..

*lirik tulisan di atas*

Katanya ga perlu dijelasin, tapi jadi separagraf panjang juga ya. Hihi.. Hmm, apa film MI ini lebih baik dijadiin kandidat utama aja ya? Soalnya kan Wiro Sableng rilisnya akhir bulan Agustus, bisa masuk ke budjet bulan berikutnya deh. Atau ditonton semua aja? Huft, bisa-bisa si dompet kering kerontang atuh. Ah, whatever lah, pokoknya keputusannya gimana nanti aja. Lagian masih lama ini. Lha, terus apa atuh ya tujuan dibuatnya tulisan ini?

*masang muka melas ke para pembaca*
*sodorin kaleng tulisan ‘Bantuan Koin untuk Modal Nonton’*
*dikemplang para pembaca*

#668kata